Mengenai Saya

Hanya gadis biasa yg luar biasa.. :)

Selasa, 27 September 2011

Viky Sianipar - Misi Penting di balik Toba Dream


Dengan rambut gondrong dan kaus merah berkerah, icon anak muda batak masa kini itu tersenyum dan duduk diantara rekan-rekannya sore itu sekitar pukul 5 sore di balkon Siantar Hotel, Pematangsiantar. Dia lantas menyapa tamu-tamu dari media, mahasiswa dan masyarakat yang dating menghadiri konferensi pers, 27 Mei 2011, yang diselenggarakan oleh pihak sponsor dengan nuansa yang sangat nyaman dan akrab.

Konferensi Pers pun berjalan santai dipandu oleh pihak sponsor, para tamu mahasiswa dan beberapa media yang datang tampak bersemangat untuk menyapa dan bertanya kepadanya.

Viky Sianipar, putra batak kelahiran Jakarta 26 Juni 1976 lalu ini tampak santai menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan. Ia yang didampingi rekan-rekannya, salah satu penyanyi batak dan pemain suling batak professional, Korem Sihombing, mantan vocalist band Edane, Trison Manurung, dan juga perempuan muda cantik bersuara emas, Ruth Sihotang.

Viky pun bercerita sedikit tentang awal kecintaannya untuk mendalami musik batak, Viky mengakui bahwa saat remaja dulu dia adalah salah satu orang batak yang dalleh, malu menyandang marga di belakang namanya karena dia tinggal di kota besar Jakarta dan hidup di lingkungan betawi. Dia ingat jelas ejekan-ejekan teman-temannya kalau dia mengakui identitasnya sebagai orang batak.

Anak kedua dari empat bersaudara, putra dari Monang Sianipar dan Elly Rosalina Kusuma ini pun mendapat izin dari kedua orangtuanya untuk lebih berkonsentrasi pada minatnya terhadap musik. Dia memulai pendidikan musiknya tahun 1982 di Yayasan Pendidikan Musik, dan tahun 1990 mengikuti kursus piano jazz di Farabi School of Music selama setahun dan tidak melanjutkannya karena harus focus pada ujian akhir sekolahnya. Sekitar tahun 1995, Viky pun pergi ke San Fransisko dan tidak melewatkan kesempatan emas untuk berpartisipasi dalam kursus gitar blues disana.
 
Sekitar tahun 2001, Viky tergugah untuk mendalami kekayaan musik budayanya saat melihat keindahan alam danau toba dan potensi-potensinya. Viky lantas dikenalkan oleh Victor Hutabarat kepada Korem Sihombing agar mereka dapat bekerjasama. Dimulailah kebanggaan dan kecintaan Viky terhadap musik batak, dia bekerja keras bagaimana agar anak-anak muda dalleh seperti dia dulu juga kembali mencintai budayanya melalui musik yang dia arrangement ulang agar lebih modern tanpa menghilangkan nilai-nilainya keindahannya agar dapat lebih diterima kaum muda.

Lahirlah Toba Dream I yang merupakan album pertamanya di Desember 2002 dan berhasil mendapat perhatian banyak orang dan juga penghargaan. Viky makin bersemangat untuk lebih mendalami musik batak dan memantapkan impian-impiannya agar danau toba lebih lestari dan musik serta budaya batak dapat terkenal hingga ranah musik internasional.

Dalam konferensi pers ini pun, Viky menyebutkan tiga misi pentingnya yakni Save the Music, Save the Culture, and Save the Nature. Sejauh ini, realisasinya sangat nyata terbukti dengan mulainya anak-anak muda, tidak hanya orang batak tapi juga suku-suku lain mulai menyukai musik-musik yang dihadirkan Viky dan rekan-rekannya. Komposer musik handal ini pun juga berhasil membawa musik dan budaya batak hingga ke panggung internasional dan juga tak lupa melestarikan alam Danau Toba melalui aksi bersih dan penanaman pohon-pohon untuk menjaga keseimbangannya.

Korem Sihombing juga sangat memuji kegigihan Viky, “Perkembangan musik batak sangat maju semenjak kehadiran Viky Sianipar, banyak anak-anak muda yang kembali mencintai musik dan budayanya. Mereka boleh tidak mengenal nama saya, tapi mereka pasti sangat mengenal nama Viky Sianipar.” Terbukti, Viky yang hingga kini telah berhasil melahirkan 5 album, sangat diterima di kalangan anak muda. Dalam memilih rekan kerjanya pun Viky sangat selektif, syarat mutlak baginya untuk memilih partner yang memiliki visi dan misi yang sama dengannya, menguasai lagu-lagu yang akan dibawakan dan yang pasti harus memiliki kemampuan suara yang berkualitas.

Viky Sianipar pun berjanji akan selalu menghadirkan konsep-konsep terbaru dalam musiknya dan siap menghibur penggemar-penggemarnya dan pecinta musik batak melalui konser yang akan diadakan 28 Mei 2011 di Lapangan Universitas Simalungun, Pematangsiantar, sebagai salah satu kota dalam rangkaian tournya di Sumatera Utara. Dalam amatan Tim SAMUDERA, konser yang dimulai pukul 7 malam itu berlangsung sangat meriah dan dihadiri ribuan penonton yang sangat antusias memenuhi lapangan Fakultas Hukum, USI.

Viky Sianipar, Korem Sihombing, Ruth Sihotang, Trison Manurung dan rekan-rekan pemusik lainnya mampu membawa penonton untuk bernyanyi bersama mereka dan larut dalam keindahan-keindahan musik tradisional-modern yang ditampilkan dalam konser Viky Sianipar malam itu. (SAMUDERA / Chuya)

Komunitas Sendaljepit Siantar ~ Trendsetter Photography Anak Siantar

Trendsetter photography SiantarSendaljepit SiantarEsensi terpenting dalam photography itu adalah memiliki rasa keindahan. Itulah kalimat ajimat yang membuat Pamai Sendaljepit, yang merupakan leader dan salah satu penggerak terbentuknya komunitas photography Sendaljepit Siantar memulai kecintaannya dalam dunia photography. Photography adalah refleksi keindahan sebagai wujud dari sikap dan cara kita berfikir yang tertuang dalam jiwa masing-masing, karena sense of art setiap orang berbeda-beda dalam menilai sebuah keindahan itu yang nantinya akan mereka lukiskan dalam sebuah karya foto.
Pamai bersama temannya, Avril, yang telah banyak belajar mengenai photography di Sendaljepit Medan akhirnya memutuskan untuk membentuk komunitas Sendaljepit Siantar sekitar tiga tahun yang lalu. Mereka sangat bersemangat untuk memberi warna baru dalam dunia photography di siantar yang mereka nilai gak monoton dan kurang diminati di kalangan remaja dan anak muda. Mereka ingin lebih membuka mata, khususnya kalangan muda, bahwa photography itu indah dan asyik,bukan hobi mahal yang hanya bisa dinikmati kalangan atas, apalagi mengingat harga kamera yang tidak murah.
Patut diakui, sejak kemunculan Sendaljepit Siantar yang memberi warna baru dalam editing foto-foto mereka, anak-anak muda Siantar mulai mengasah juga bakat mereka dalam bidang ini. Melalui jejaringan social seperti facebook sendiri, kita dapat merasakan perubahan baru dalam dunia photography di Siantar yang mulai digandrungi anak muda. Pamai dan teman-temannya yang tergabung dalam Sendaljepit Siantar yakni Avril, Maulana, Olief, Nanda, Dian, I’I dan Dwey mengaku senang melihat perubahan positif yang membuat kreatifitas anak Siantar dalam bidang photography makin diakui dan diperhitungkan. Terbukti dengan makin banyaknya komunitas photography yang terbentuk saat ini dan mampu menghasilkan karya foto yang bagus dan indah.
“Komunitas pecinta photography di Siantar ini udah banyak banget loh, dan mereka semua bagus-bagus, kayak Hitam Putih, Biru Langit, Portal, Idola Production, Kasat Mata, Siantar Photography, dan sebisa mungkin Sendaljepit Siantar harus punya cirri khas sendiri.” Jelas I’I,jagoan  videography mereka.
Saat berkunjung ke sekretariat yang mereka sebut kandang Sendaljepit, tim SAMUDERA merasakan sekali suasana kekeluargaan yang hangat dan ramah disana. Dian Sendaljepit yang memegang bagian editing mengakui perubahan positif dalam hidupnya sejak ikut bergabung disini, saling berbagi ilmu dan juga belajar bersama-sama. “Kalau Nanda atau Pamai punya oleh-oleh ilmu darimana aja…mereka pasti berbagi ke saya, begitu juga sebaliknya.”
Kata-kata itu juga diaminkan oleh Nanda, salah satu photographer Sendaljepit. “Kita disini welcome kok buat siapa aja yang pengin belajar photography atau edittingnya. Dan gak usah takut, walau gak punya kamera…kita disini pasti saling mendukung kok buat kemajuan bersama juga.”
Pamai juga menegaskan bahwa system kekeluargaan lah yang diterapkan dalam komunitas mereka, dalam menerima job ataupun kegiatan yang mereka kerjakan pun harus di musyawarahkan dan setiap anggota berhak bersuara dan memberikan pendapatnya.

(Tim Samudera/ Chuya : >>”thankyou buat Dian Sendaljepit yang udah ngasih ilmu editing vektornya ^^”)